Sabtu, 31 Desember 2016

Digital Learning Series – Potensi Ekonomi Perantau Minangkabau di Indonesia


Kalau kita melihat judul diatas bukan bermaksud primordialisme atau lebih ekstrim lagi chauvisnisme tetapi tulisan semata hanya dimaksud untuk membangun kesadaran bersama para perantau Minangkabau atau Sumatera Barat yang ada diperantauan kalau kita bersatu atau saling menjalin kerjasama tidak hanya secara sosial melalui organisasi Ikatan Keluarga Minang yang ada tetapi akan lebih besar lagi manfaatnya kalau potensi yang ada bisa menggerakkan perekonomian secara masif dan modern sehingga membuat daya unkit yang besar atau leveraging sehingga bisa memberi manfaat maksimal bagi para perantau minang khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Hal ini menjadi penulis untuk membahasnya lebih detai karena selama ini sudah banyak wacana diskusi baik di Group Facebook maupun WAG yang ada untuk memajukan perekenomian anak bangsa khususnya UMKM dan lebih mengerucut lagi UMKM para perantau minang. Hal ini lebih terasa besar lagi semangatnya setelah Aksi Bela Islam ABI212 yang pada waktu bersamaan muncul ajakan untuk memboikot salah satu produk serta semakin santernya cengkeraman ekonomi oleh Sembilan Naga terutama dalam bidang perbankan serta perdagangan. Kami tidak ingin membahas tentang Sembilan Naganya, tapi kita lebih baik apa yang bisa kita perbuat ditengah momentum bangkitnya kesadaran tentang upaya untuk membangun ekonomi Umat Islam umumnya dan ekonomi para perantau minang khususnya.
Khusus untuk para perantau minang selain momentum utama ABI212 ada lagi momentum lainnya yang bisa menjadi penyemangat kita untuk lebih memperhatikan atau menggarap potensi ekonomi para perantau minang ini secara sungguh dan mengajak semua lapisan dan stakeholder baik dari para perantau sendiri dan organisasasi para perantau minang seperti IKM daerah yang sudah ada, serta dibulan Oktober 2016 sudah terbentuk juga Organnisasi Minang yang baru dan lebih modern dan lebih moderat yaitu Ikatan Keluarga Minang yang dipimpin oleh Bapak Mayjen Purn Fuad Basya https://id.wikipedia.org/wiki/M._Fuad_Basya . IKM ini sifatnya bukan menggantikan peranan Ikatan Keluarga atau organisasi  perantau minang yang sudah ada tetapi lebih merangkul dan saling melengkapi dan masing-masing IKM yang sudah ada tetap jalan dengan AD/ART yang sudah ada.  IKM ini diharapkan menjadi pemersatu sehingga diharapkan nantinya dengan konsep organisasi yang modern dan dilengkapi  infrastruktur yang lebih modern misalnya Penerapan ICT yang mumpuni untuk mendukung jalannya organisasi tentu akan memudahkan untuk mendata semua potensi perantua minang yang ada. Demikian juga pada bulan Desember ini juga sudah terpilih Ketua Umum Gebu Minang yang baru yang dipimpin juga oleh Tokoh Bisnis dan Politik Nasional yaitu Bapak Oesman Sapta Odang  https://id.wikipedia.org/wiki/Oesman_Sapta_Odang yang beberapa hari sebelumnya juga terpilih menjadi Ketua Umum Hanura menggantikan Bapak Jendral Purn Wiranto.
Kalaulah Dua Organisasi Minang yang bersifat Nasional Ini saling bersinergi dan bekerjasama untuk memajukan ekonomi para perantau minang tentu Insha Allah hasilnya akan sangat luar biasa dan akan memberikan manfaat bagi seluruh perantau minangkabau dan syukur-syukur juga bisa menarik gerbong ekonomi di ranah minang dengan membantu untuk memasarkan produk-produk dari kampung misalnya saja hasil pertanian dan perkebunan termasuk Industri Kerajinan kecil serta Industri Kreatif lainnya.

Selain momentum terbentuknya pengurus Organisasi para perantua minang juga ada momentum mulai diluncurkannya Outlet Modern MinangMart di Padang dan sekaligus langsung ada 2 Outlet, dan ini diharapkan bisa menjadi Bisnis Model untuk modern channel marketplace. Terlepas masih ada kontroversi yang ada harusnya kita semua stakeholder masyarakat dan perantau minang termasuk pemerintah daerah sendiri untuk memastikan MinangMart kembali ketujuan awal untuk menyediakan MarketPlace modern channel dengan mengutataman produk-produk UMKM di ranah minang yang katanya bisa mencapai 25% dari space display yang tersedia. Menurut hemat kami ini sudah cukup besar dibandingkan dengan Alfamart atau Indomart yang sudah tersebar di seantero Nusantara. Kemudian akan lebih baik lagi kalau pemilik dari MinangMart itu adalah para pemilik Toko atau Kedai yang sudah ada yang di-upgrade menjadi Modern Channel dengan dibantu Financing oleh Bank Nagari dan disupport oleh Jamkrida misalnya atau Financing lainnya misalnya Koperasi Syariah misalnya. Nantinya diharapkan MinangMart tidak hanya dibuka di Sumatera Barat tetapi diseluruh Nusantara seperti halnya Alfamart dan Indomaret. Untuk tahap awal memang fokus di Sumatera Barat dulu tapi tidak ada salahnya juga mulai dibuat rencana Bisnis untuk dibuka di luar Sumatera Barat misalnya di Pekanbaru, Jambi dan Jabodetabek dan Bandung misalnya.

Selain hal diatas  juga ada beberapa E-Commerce yang digagas oleh para perantau Minang misalnya GerobakOnline.Com yang dimotori oleh PT. Rosda Karya di Bandung. Kalau Platforms e-commerce ini bisa disinergikan dengan semua potensi UMKM para perantau minang yang ada tentu hasilnya akan luar bisa untuk membesarkan e-commerce yang katanya sangat komit untuk memasarkan produk-produk UMKM dari Sumatera Barat misalnya Aneka Produk Olahan daging seperti Rendang, Dendeng, Kerupuk Kulit, dll. Demikian juga dengan produk kreatif lainnya seperti kain songket dari Pandai Sikek misalnya atau produk-produk hasil laut seperti Rakik Maco /Peyek Ikan dari Pesisir Selatan atau Pariaman misalnya serta banyak aneka produk lainnya yang butuh pasar diluar Sumatera Barat.
Kemudian kalau kita lihat lagi potensi Ekonomi dari para perantau minang yang sudah ada misalnya Rumah Makan Minang/Padang yang ada di Jabodetabek saja misalnya mungkin jumlah lebih dari 10.000 Unit kalau dibentuk organisasi semacam Koperasi misalnya Koperasi Syariah Pedagang Nasi Padang Jabodetabek misalnya maka bisa dibayangkan berapa banyak produk yang bisa dikelola atau disupply oleh para koperasi tersebut dan tentunya koperasi itu juga mengambil barang atau produk dari pedagang minang yang sudah ada. Tujuan utama Koperasi lebih dimaksudkan untuk memperbaiki rantai supply atau Supply Chain Management sehingga diharapkan koperasi bisa langsung dari tangan pertama atau maksimal tangan kedua sehingga bisa mendapatkan harga terbaik dan selalu kompetitif dan yang lebih penting lagi adalah harga yang stabil. Kita bisa mulai dari Kebutuhan Daging saja misalnya saja kalau rata-rata 1 warung butuh 3 Kilogram Daging Misalnya berarti ada kebutuhan atau permintaan 30.000.kg atau 30 Ton Daging segar yang kalau dikonversi bisa setara dengan 100 ekor sapi perhari. Demikian juga dengan beras kalau 50 Kg sehari berarti butuh 500.000 Kg atau 500 Ton per hari, demikian juga selanjutnya dengan Cabe Merah, Ayam Potong, Ikan, Kelapa, Minyak Goreng, dan lain-lain. Termasuk juga nantinya dengan tempat usaha atau Bisnis Properti baik yang sifatnya sewa maupun dibeli.
Saya membayangkan Koperasi Syariah ini dikelola seperti perusahaan supply chain yang modern dan dilengkapi oleh ICT yang mumpuni tentu ini akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang nilai perputaran uangnya tiap tahun bisa trilyunan ambil saja rata-rata omset rumah makan Padang dari yang besar sampai yang kecil rata-rata 2 Juta Per Hari berarti kalau ada 10.000 akan ada 20 Milyar per hari atau 600 Milyar per Bulan atau 7.2 T per tahun ini bukan jumlah yang kecil.
Tentu Koperasi tidak hanya mengeruk keuntungan semata tetapi juga lebih penting adalah memberikan pelatihan dasar-dasar mengelola keuangan dan prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) System atau GMP (Good Manufacturing Practices)  untuk memastikan bahwa produk-produk makanan yang dijual senantiasa sehat dan aman, disamping itu Koperasi ini juga bisa sekaligus menjadi semacam Koperasi Simpan Pinjam syariah sehingga bisa membantu permodalan terutama yang baru mulai berusaha dan tidak ada salahnya juga memberikan pelatihan resep makanan yang umum sehingga menarik orang untuk membeli karena makanan yang enak dan bergizi misalnya.
Itu baru dari Rumah makan Padang belum lagi dari para pedagang tekstil dan garment yang jumlah juga hampir sama atau mungkin lebih banyak lagi dari rumah makan Padang demikian juga halnya dengan pedagang kelontong yang kalaulah benar misinya Minang Mart meng-upgrade para pedagang tradisional menjadi modern channel juga ini menjadi pasar atau potensi yang besar untuk digarap disamping peluang untuk Investor untuk membuka channel baru seperti halnya Alfamart dan Indomart tetapi tentu dengan prinsipnya bukan Franchise tapi ada bentuk kerjasama dan pemberdayaan sehingga bukan hanya Franchisor-nya saya yang selalu untuk tetapi adalah kedua belah pihak atau sama-sama maju.
Tahapan selanjutnya tentu kalau pasar sudah terbentuk tentu kita mulai berfikir bagaimana berfikir juga untuk mulai memikirkan untuk membuat produk-produk pengganti dari Industri misalnya Kecap dan Sambel yang dihasilkan oleh UMKM-UMKM tentu dengan kualitas dan stadard yang tidak kalah dengan produksi pabrik besar. Kalau kesempatan diberikan dan pembinaan yang cukup tentu Insha Allah para UMKM ini akan bisa berkembang dan tidak menutup kemungkinan bisa juga membangun Pabrik yang modern nantinya.
Itulah sebagian gambaran peluang dan potensi yang bisa digarap dengan profesional dan modern yang paling utama adalah dalam pengelolaan supply chain misalnya untuk Daging – Ayam – Cabe dan Bawang misalnya, dan bila perlu Koperasi nanti akan membeli produk lansung dari Produsen utama misalnya untuk bawang bisa Brebes atau dari Solok Misalnya. Demikian juga dengan Cabai bisa langsung dari petaninya dan kerjasama dengan Koperasi Petani yang ada dan bisa perlu dibuatkan Storage Room yang besar dan khusus untuk Rumah Makan Padang Cabenya mungkin bisa disimpan dalam bentuk sudah digiling sehingga lebih mudah disimpan dalam storage room.
Tugas selanjutnya tentu melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang baru sehingga DNA saudagar yang ada pada orang Minangkabau bisa diasah dan mimpi untuk melahirkan 10.000 pengusaha muda Minangkabau bukanlah mimpi tetapi adalah sesuatu yang bisa dilakukan selama diberikan pembinaan dan Inkubasi serta yang penting tentu kesempatan serta Bantuan Modal dan peluang pasar sehingga cepat mandiri, sebagai Ilustrai lulusan SLTA di Sumatera Barat saja tiap tahunnya mencapa 70.000/Tahun sehingga jumlah 10.000 adalah jumlah yang wajar. Semoga hal ini cepat terwujud..Amin Yaa Rabbal Alamin

Bekasi, 1 Januari 2017

@Rizal2407 - Masrizal Umar

"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"

Digital Marketing Series – Sinergi Wonderful Indonesia dengan Remarkable Indonesia untuk Promosi Pariwisata dan Investasi di Indonesia dan Nation Branding Indonesia



Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia sudah menjadi Tagline Kampanye Pariwisata Indonesia yang dalam waktu singkat lebih kurang 2 tahun bisa mengalahkan Popularitas Truly Asia-nya Malaysia dan Amazing Thailand dari sisi Branding Performance walaupun dari sisi jumlah Kunjungan Wisatawan kita masih kalah dari Malaysia dan Thailand, tetapi Strategy Promosi Wonderful Indonesia / Pesona Indonesia dengan media plan serta platforms yang tepat memberikan hasil yang cukup menggembirakan dan dari jumlah kunjungan juga meningkat significant sejalan dengan strategy lainnya yaitu pembenahan Infrastruktur yang terkait pariwisata serta pengembangan Destinasi Wisata baru selain Bali yang selama ini lebih dikenal diluar dari Indonesia sendiri.
Sementara disisi lain Kementrian Perdagangan dan BKPM lebih menggunakan Tagline Remarkable Indonesia untuk promosi perdagangan Indonesia di Luar Negeri serta Promosi Investasi di Indonesia untuk calon Investor di Luar Negeri, Jadi masing-masing kementrian dan lembaga telah berusaha melakukan Branding serta Promosi tentang Indonesia dengan bidang promosi yang terkait dengan kementrian dan lembaga tersebut. Hal inilah yang pernah menjadi perhatian dari Bapak Presiden Joko Widodo yang sangat peduli untuk Nation Branding Indonesia yang kuat dan harus satu paket dan tidak terkotak-kotak, seperti yang pernah disampaikan pada bulan September lalu.
Seperti yang pernah dilaporkan oleh Media Indonesia 27 September 2016, Presiden Ingin Bangun Citra Bangsa yang Kuat
Reputasi suatu bangsa diperlukan untuk meningkatkan daya saing di tingkat global. Sejauh ini, Indonesia belum memiliki citra kuat di mata internasional. Oleh karena itu negara ini perlu nation branding. Demikian hal yang disampaikan Presiden Joko Widodo, ketika membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (27/9). Dalam rapat yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta sejumlah Menteri Kabinet Kerja serta Kepala Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu, Presiden menyampaikan kenginannya agar Indonesia membangun citra bangsa di komunitas internasional.
"Sebagai negara besar, Indonesia harus mempunyai citra, harus mempunyai reputasi yang positif di dunia internasional. Kita harus segera mengambil langkah-langkah yang kongkrit dalam rangka memperkuat citra positif Indonesia di dunia internasional," tegasnya.
Jokowi menilai, masing-masing kementerian sudah berupaya membangun citra bangsa di dunia internasional. Namun, koordinasi antarkementerian masih minim sehingga hasilnya tidak maksimal.
"Misalnya, Kemendag mengangkat slogan Remarkable Indonesia, kementerian pariwisara mengusung Wonderful Indonesia. Demikian pula dalam promosi investasi BKPM. Akibatnya, strategi membangun citra positif Indonesia di mata dunia internasional cenderung terpisah pisah, terkotak-kotak, dan berjalan sendiri sendiri," katanya.
Oleh sebab itu, ia menginginkan ada satu branding yang merepresentasikan ciri khas bangsa. Sebuah nation branding, kata Presiden, akan efektif untuk meningkatkan daya saing negara, baik di bidang investasi, perdagangan, ataupun pariwisata. Nation branding juga bisa digunakan sebagai instrumen kekuatan lunak atau soft power dalam membangun hubungan dengan dunia luar dan alat diplomasi.
"Kita lakukan konsolidasi hingga kita mampu nanti bersaing dengan negara negara yang lain. Saya juga minta soft power diperkuat melalui diplomasi kebudayaan kuliner Indonesia dan promosi olah raga. Saya ingatkan bahwa membangun nation branding bukan sebatas membuat logo atau slogan," pungkasnya.
Kalau dilihat berita diatas Bapak Presiden ingin sekali Branding Indonesia sebagai bangsa di Kenal Kuat dan bisa menjadi Top of Mind (TOP) yang positif bagi bangsa lain, karena bisa juga suatu bangsa menjadi TOP yang sifatnya cenderung negatif  bagi bangsa lainnya misalnya Korea Utara atau Irak misalnya.
Kalau dilihat dari pesan Bapak Presiden memang beliau tidak meminta Tagline Wonderful Indonesia dan Remarkable Indonesia digabung atau diganti dengan yang baru tetapi yang beliau minta adalah Sinergi antar lembaga misalnya Kemenpar dengan Kemendag dan BKPM misalnya dan tidak jalan sendiri-sendiri tetapi bisa dilakukan sinergi dan bisa jadi dalam bentu Joint Promotion sehingga orang bisa melihat secara Indonesia secara utuh ,  tidak hanya Bali atau Jawa misalnya tetapi Indonesia secara utuh dari Aceh sampai Papua. Demikian juga dengan promosi Nation Brand dengan usaha yang lain misalnya misi kebudayaan dan bisa jadi budaya Indonesia bisa terkenal seperti K-Pop misalnya sehingga orang makin tertarik untuk datang ke Indonesia. Demikian juga dengan prestasi Olah Raga juga bisa mengangkat Image tentang bangsa Indonesia, walaupun sekarang ini baru Cabang Bulutangkis dan Angkat Besi yang bisa bicara ditingkat dunia baik Olimpiade – Asian Games – Sea Games maupun kejuaran dunia lainnya. Untuk bidang olah raga lainnya seperti Sepak Bola yang menjadi olah raga paling favorit dimuka bumi ini, Indonesia dalam hal ini Pengurus PSSI yang baru terbentuk harus kerja keras untuk membangun prestasi sepakbola yang bisa dibanggakan di pentas Internasional. Selain itu kita juga bisa membangun Brand Nation dengan memperbaiki aturan dan regulasi sehingga misalnya untuk berusaha atau perisizinan untuk investasi lebih mudah dan cepat serta jauh dari praktek pungli juga merupakan suatu usaha untuk membangun Nation Brand. Selain juga bisa dilakukan dengan pendekatan Ekonomi misalnya kita sebagai bangsa bisa menghasilkan produk dengan reputasi Internasional seperti yang dilakukan oleh Bangsa Jepang dengan Toyota-nya atau Sony-nya atau Korea dengan Samsung dan LG-nya atau China dengan Huawei dan Lenovo-nya misalnya. Memang untuk membangun Brand atau Produk dengan reputasi Internasional memang tidak mudah, sekarang misalnya sedang dirintis oleh Pertamina misalnya dengan ekspansi bisnisnya baik untuk hulu maupun hilir misalnya untuk produk lubricant misalnya. Demikian dengan Telkom dan Semen Indonesia. Kemudian juga ada Indofood yang mulai ke ekspansi ke Afrika misalnya.

Kembali kepada tulisan diatas dan mengikuti arahan dari Bapak Presiden, yang perlu dilakukan adalah sinergi dan kerjasama antar lembaga dalam melakukan promosi tentang Indonesia baik bidang Pariwisata – Perdagangan – maupun Investasi misalnya. Untuk ide sederhana yang kami lakukan adalah membuat saluaran Promosi Digital dengan Platforms YouTube dan membuat Channel Remarkable and Wonderful Indonesia - The Best Destination For Investment and Tourism, yang memuat Promosi tentang Pariwisata dan Investasi serta perdagangan Indonesia.
Sekarang pertanyaannya apa featured yang dibuat sehingga bisa mensinergikan promosi Wondeful Indonesia dan Remarkable Indonesia dalam satu channel kemudian dibuatkan Featured Channel yang terhubung atau linkage dengan Wonderful Indonesia – BKPM dan Pergadangan Indonesia.
Kemudian untuk bisa memberikan gambaran yang utuh tentang Indonesia kami juga mencoba membuat Channel Promosi untuk masing-masing provinsi dari Aceh sampai Papua, dan idealnya juga sampai dibuatkan juga untuk masing-masing kota dan kabupaten yang link dengan BPS dan Website masing-masing Provinsi serta Kota dan Kabupaten bersangkutan. Hal ini sudah coba kami siapkan sebagai Benchmark yaitu Provinsi Sumatera Barat beserta 19 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat. https://www.youtube.com/c/ProvinsiSumateraBaratWestSumateraProvince
Sehingga kalau ini dibuatkan untuk masing-masing Provinsi dan Kabupaten di Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_dan_kota_di_Indonesia yaitu ada 415 Kabupaten dan 93 Kota serta 34 Provinsi di Seluruh Indonesia. Bisa kita bayangkan berapa hebatnya Bangsa Indonesia dan berapa besar Potensinya baik untuk Pariwisata maupun untuk peluang Investasi di Indonesia.
Pertanyaan berikutnya bagaimana cara mempromosikan kepada seluruh dunia seperti tulisan kami sebelum bagaimana membuat suatu tagline atau produk menjadi viral sangatlah mudah, kalaulah semua stakeholder atau anak bangsa mau mendukung program pemerintah ini. Dengan data pengguna Internet yang sudah mencapai 132 Juta tahun 2016 ini, katakanlah yang mau membantu hanya 10% saja misalnya itu artinya ada 13,2 Juta Orang/Netizen bisa kita bayangkan kalau satu Video Promosi Wisata Indonesia ditonton oleh 13.2 Juta orang pasti akan menjadi video yang paling populer di YouTube misalnya, demikian juga halnya dengan Twit di twitter untuk linkvideo dan tagarnya misalkan #WonderfulIndonesia sudah pasti akan menjari #1 Worldwide trending topik demikian juga halnya dengan Instagram – Facebook – Google+ dan LinkedIn serta platforms medsos lainya. Bisa dipastikan setiap hari tagar Indonesia atau Wonderlful Indonesia atau Remarkable Indonesia akan senantiasa menjadi trending topics dan orang-orang diluar pasti penasaran seperti kasus OmTeloletOm mereka tentu tahu lebih jauh tentang Indonesia.
Ini mudah dan murah, yang diperlukan sekali lagi tentu Content Management dan tentu lebih baik untuk Content Management ini ada lembaga yang profesional mengelolanya dan bisa dibuat untuk full year planning dan bisa menggambarkan Indonesia secara utuh baik untuk Pariwisata – Investasi dan Perdagangan serta sektor yang lainnya misalnya perikanan dan pendidikan misalnya.
Cara lain untuk mempromosikan atau membuat viral didunia maya adalah dengan membuat program misalnya pesta Blogger dengan mengangkat tema tentang Wonderful Indonesia atau Remarkable Indonesia, atau bisa juga mengadakan lomba Video potensi wisata untuk masing-masing kabupaten dan kota dan memakai tagar Kabupatenserta Provinsinya serta tentu dengan tagar Wonderlful Indonesia serta Remarkable Indonesia, saya sangat yakin ini akan selalu naik menjadi Trending Topics Dunia.

Mungkin itu yang bisa kami gambarkan bagaimana kita bisa menggunakan kemajuan dunia maya atau Internet apalagi sekarang untuk jaringan Internet sudah tersebar diseluruh pelosok tanah air. Sehingga dengan kesadaran kita sebagai anak bangsa mari kita jalin persatuan dan lupakan perbedaan dan kita sama-sama bertekad untuk menjadi Indonesia negara yang kuat dan hebat serta Persatuan dan NKRI adalah Harga Mati. Lupakan perbedaan politik dan jadikan kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa, hanya dengan Like and Share serta Liked/loved serta re-tweeted content tentang Indonesia akan sangat berarti untuk promosi Indonesia dan semoga dengan semakin berkembangnya Pariwisata dan semakin banyaknya Investasi semakin membuka lapangan pekerjaan serta kemajuan untuk bangsa Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin Indonesia menjadi bangsa yang hebat yang bisa berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia dan jauh dari rasa Inferior, dan saya sangat yakin kita pasti bisa – Nothing Impossible...Semoga
Bekasi 31 Desember 2016

@Rizal2407 - Masrizal Umar
"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"


Jumat, 30 Desember 2016

Digital Marketing Series – Bisakah Brand atau Merk Kita Seviral Om Telolet Om?


Pertanyaan diatas cukup menggelitik untuk kita bahas dari sudut pandang Digital Marketing dan Branding. Apa sih untungnya Om Telolet Om bagi kita bangsa Indonesia? Ada Juga para netizen mengatakan Viral yang nggak mutu, bikin malu indonesia seperti masa kecil kurang bahagia, Masak hanya gara-gara klakson mobil bisa heboh seperti itu? Dan banyak lagi komentar miring lainnya. Tapi menarik Fenomena Om Telolet Om ini benar-benar luar biasa bahkan bahkan jadi Trending Topic News dibeberapa media televisi maupun media online dan yang paling heboh tentu menjadi trending Topics di Twitter dan sekarang di YouTube dan Google Search masih menjadi keyword yang masih banyak dicari.
Bahkan sampai presiden dan wakil Presiden RI Bapak Ir Joko Widodo dan Bapak Drs Jusuf Kalla ikut berkomentar tentang Om Telolet Om, http://nasional.kompas.com/read/2016/12/23/11500931/kata.jokowi.soal.om.telolet.om.
“Menurut Presiden Jokowi, mendunianya "om telolet om" ini adalah kekuatan dan potensi dari media sosial. "Dan itu adalah sebuah kesenangan dari rakyat untuk memperoleh sebuah hiburan, hobi," kata Jokowi seusai menghadiri Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016). Namun, Jokowi berpesan agar jangan sampai fenomena ini membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, masyarakat yang meminta bunyi klakson hingga sopir bus harus mengetahui batasan-batasannya”
Itulah adalah beberapa komentar Pak Presiden demikian juga dengan para tokoh lainnya yang sifatnya Positif seperti Bapak Anies Baswedan Kandidat Gubernur DKI Jakarta yang mengatakan bahwa untuk bahagia itu sederhana, statement yang cerdas dan cukup positif asal kita memang melakukan dalam batas yang wajar.
Kemudian muncul ide dari teman-teman WAG untuk menjadikan #OMTeloletOMHappyNewYear2017 sebagai World Wide Trending Topics, walaupun ada juga yang mempertanyakan apa pentingnya OMTeloletOM menjadi trending topics. Kalau telisik lebih jauh ternyata OMTeloletOm sudah ada sejak tahun 60-an.
Om Telolet Om kini sudah mewabah hingga ke seluruh dunia dan menjadi trending topic di media sosial. Mulai dari orang biasa hingga tokoh dunia seperti DJ Snake, Zeed, Oliver Heldens, serta The Chainsmokers turut mengomentari Om Telolet Om di Twitter. Gelombang viral yang berawal dari kebiasaan masyarakat Ngabul, Jepara ini ternyata sudah terjadi sejak dahulu dan menjadi sebuah lagu daerah yang populer.
Siapa sangka, kebiasaan mendengarkan klakson bus sudah menjadi kebiasaan di daerah Sumatera bagian tengah, tepatnya Riau dan Sumatera Barat. Bahkan salah seorang penyanyi pop Minang yang tetap eksis saat ini, Elly Kasim, sudah menuliskannya dalam lirik sebuah lagu yang berjudul “Sinar Riau”. Rekaman yang tertua tercatat diproduksi sekitar tahun 1960-an. Waktu itu Elly Kasim berkarya bersama Orkes Kumbang Tjari. Lagu ini akhirnya di daur ulang kembali pada tahun 2000an dalam album Pop Minang Terbaik dan tetap menjadi lagu yang populer hingga kini. Bahkan pada lagu “Sinar Riau” terbaru ini, diberikan bunyi klakson yang sensasinya sama ketika mendengar aksi Om Telolet Om di bagian awal lagu. Kenapa bisa terjadi seperti ini? Ternyata di dalam liriknya, diceritakan ada sebuah bus bernama Sinar Riau yang pergi mengantarkan penumpang dari Pakan, hingga Danau Bingkuang di daerah Provinsi Riau. Para penumpang yang ternyata rindu pulang kampung, selalu mendengarkan klakson Sinar Riau di pendakian. Berharap mereka bisa kembali pulang ke rumah dan melepas rindu di kampung halaman, Sumatera Barat setelah melakukan kegiatannya di Pekanbaru.
Jika Anda berpikir, Om Telolet Om baru populer saat ini? Anda mungkin tidak menyangka bahwa kebiasaan ini bisa menjadi sarana kebahagiaan dan melepas rindu bagi orang-orang zaman dahulu yang sangat kangen pulang ke rumah.
Kalau dilihat dari Artikel diatas ternyata Klakson yang bunyinya membuat orang yang mendengarnya menjadi senang dan gembira sudah ada sejak tahun 60-an dan itu tidak hanya di Sumatera Barat tetapi umumnya Bus atau Armada Angkutan antar kota yang ada di Sumatera atau tahun 70-an mulai dibangun jalan Lintas Sumatera selesai dibangun, mobil yang dari Aceh seperti PMTOH atau Sumut ALS dan Sumatera Barat seperti ANS dan NPM misalnya sudah biasa menggunakan klakson yang punya beberapa tangga nada.
Sekarang apa manfaat OmTeloletOm, bagi Indonesia?. Jawaban yang mudah biasanya orang kalau melihat Trending Topics dengan Tweet Tertinggi atau TT #1 World Wide akan penasaran untuk tahu lebih jauh apalagi kata-kata OMTeloletOM membuat orang penasaran apa itu OmTeloletOM, akhirnya tentu akan terhubung dengan beberapa content yang behubungan dengan TT tersebut bisa berbentuk Foto – Video – Artikel atau Cuitan lainnya yang menggunakan Tagar #OmTeloletOm, Disinilah perlu Creativity khususnya dari Team Digital Marketing dari Kementrian Pariwisata Indonesia http://www.kemenpar.go.id/ untuk bisa menanggap peluang TT ini dengan membuat Bridging ke Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia. Ide sederhananya saja bisa dibuatkan artikel mulai dari sejarah OMTeloletOM di Indonesia atau membuat story telling tentang OMTelolelOM dengan mengunakan Bus Antar Kota di Sumatera atau Jawa atau Bali misalnya dengan mengambil spot-spot terbaik misalnya Danau Toba – Danau Singkarak – Danau Maninjau dengan Kelok 44-nya atau Danau Diatas dan Danau Dibawah atau pemandangan yang Indah di Puncak atau Di Bedugul Bali misalnya, dengan Durasi Video 3 s/d 5 Menit cukup untuk bisa mem-bridging antara OMTeloletOM dengan Promosi Pariwisata di Indonesia.

Memang dalam Ilmu Digital Marketing,  Content Management sangat menentukan keberhasilan campaign suatu Brand atau Program Marketing. Sehingga diharapkan dengan content yang menarik bisa menjadi Top of Mind dan kalau memang bisa menarik orang lagi untuk menonton semua promo Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia para penonton yang ada diluar negeri akan tertarik untuk datang ke Indonesia sehingga dalam Sales dan Marketing disebut dengan Closed Sales. Tugas selanjutnya tentu kalau para tamu Wisman datang ke Indonesia kita sebagai tuan rumah bisa memberikan layanan terbaik paling tidak kita dengan memberikan senyum dan bersikap ramah serta helpul tentu sudah membantu membuat para tamu itu merasa nyaman di Indonesia dan Mudah-mudahan akan menjadi Experiences yang menarik dan diharapkan mereka dengan sukarela membagi experiences mereka melalu Medsos mereka apakah itu Blog-Instagram-Facebook-SnapChat atau YouTube atau minimal mereka mau melakukan tagging di GoogleMaps dan Paranomio misalnya, ini akan sangat membantu untuk Promosi Pariwisata di Indonesia,dan syukur-syukur pengalaman mereka selama di Indonesia akan menjadi WOM (Word of Mouth) sehingga Indonesia akan makin dikenal dengan Keindahan dan Keramahan serta ragam kuliner dan budayanya.
Kembali kepada Judul diatas Bisakah Brand atau Merk Kita Seviral Om Telolet Om? Ini tentu menjadi tantangan sendiri bagi para marketer khususnya Digital Marketer, untuk menjadi suatu tagline atau brand menjadi Viral memang tidak mudah butuh kreatifitas untuk bisa meramu content marketing sesuai dengan suasana bathin para netizen pada saat itu. Seperti tulisan dari Mehroz Khan : 5 Smart Strategies to Make Your Content Go Viral : http://www.jeffbullas.com/2015/12/16/make-content-go-viral/ ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk menjadi content atau tagline kita menjadi viral biasanya mempunyai kriteria:
Menarik - Terlalu tinggi (Exorbitant) – Lucu – Positif – Emosional – Riang – Trendy – Informatif – Bermanfaat – memotivasi – Inspiring
Kalau kita lihat memang OmTeloletOm sudah termasuk dalam hal itu yaitu Lucu dan Riang atau mungkin juga menarik. Kemudian apa yang bisa kita lakukan untuk menjadikan content kita viral dari tulisan ada lima hal atau strategy-nya antara lain:
1.      Rutin/Weekly Posting di Media Sosial
2.      Menyampaikan hal yang motivasional atau hal yang positif
3.      Sharing Blog dan Tagging relevant Brand or Tagline
4.      LinkedIn Post (Karena Linkedin adalah Platforms Medsos yang cocok untuk marketing dan Branding)
5.      Menjadi Blogger Tamu.
Mungkin ada hal lain selain lima hal diatas tentu adalah membangun komunitas yang sebanyak mungkin karena dengan komunitas yang banyak akan membantu mempromosikan content marketing yang kita buat atau tagline atau hastag/tagar yang kita buat.
Misalnya tadi malam saya dapat pertanyaan dari seorang teman yang ingin sekali memajukan Pariwisata Halal di Sumatera Barat, menanyakan Apakah Tagar #HalalTourismWestSumatera #WisataHalalSumateraBarat atau #HalalCullinaryWestSumatera bisa menjadi World Wide Trending Topics, Saya Jawab Insha Allah sisa karena kalau 50K Tweets saja sudah jadi WW Trending atau 10K dalam 30 Menit juga bisa jadi WW Trending Topics, yang penting tentu dukungan dari seluruh stakeholder misalnya PNS di Sumbar yang hampir 140K belum lagi keluarganya, belum para pelajar dan mahasiswa, para perantau dan Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim tentu akan sangat mendukung tagar tersebut apalagi dibarengi dengan content yang menarik misalnya Foto atau Video Destinasi atau makanan yang menarik. Ini artinya kita menggunakan pendekatan komunitas atau emosional untuk bisa menjadi suatu content marketing atau tagline atau brand menjadi viral.
Kalau kita laporan terbaru bahwa 2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta
Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam. Statistiknya sebagai berikut:
67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan komputer.
63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone.
2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer.
Meski demikian, penetrasi internet tersebut mayoritas masih berada di Pulau Jawa. Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun ini berada di Pulau Jawa.
Sedangkan sisanya adalah sebagai berikut:
20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera.
8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi.
7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan.
6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB.
3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua.
APJII bekerja sama dengan Lembaga Polling Indonesia untuk melakukan survei tersebut. Proses survei dilakukan melalui tatap muka dengan metode multistep random sampling atau secara bertahap.
Ini artinya apa kalaulah ada kesadaran kolektif dari seluruh anak bangsa untuk mempromosikan hal yang positit tentang Indonesia misalnya Promosi Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia atau Promosi Tentang Potensi Investasi misalnya atau sharing prestasi anak bangsa yang bisa menjadi motivasi untuk yang lainnya serta bisa membangkitkan Nasionalisme yang kuat bahwa bangsa kita tidak kalah dengan Jepang – USA – Negara Eropa – China – India atau bangsa lainnya didunia. Tentu Internet dalam ini bisa menjadi hal yang positif untuk kemajuan bangsa. Kemudia diikuti juga dengan gerakan untuk menggunakan Internet untuk hal positif misalnya belajar melalui Internet secara Digital dengan mengakses Saluran Digital Learning seperti Khan Academy https://www.khanacademy.org/ misalnya atau Lynda.com / Linkedin Learning https://www.lynda.com/ atau banyak channel lainnya seperti MIT CourseWare dan banyak yang lainnya yang masih banyak bisa diakses secara gratis. Jangan hanya menggunakan Internet untuk update status semata atau eksis di FB atau Instagram yang cenderung malah negatif dan tentu lebih baik belajar via Internet minimal untuk meningkat kemampuan kita dalam berbahasa Inggris dengan cara menonton content yang kita sukai atau minat kita minimal 1 Jam dalam sehari (Kreb Methods), Insha Allah dalam waktu kurang dari 6 Bulan kita sudah bisa merasakan manfaatnya, demikian juga dengan bahasa lainnya apakah bahasa Arab – Perancis – Jepang dan lain-lain tergantung minat masing-masing.
Semoga saja Viral OmTeloletOM menjadi Inspirasi positif buat kita untuk bisa belajar bagaimana menjadikan content marketing kita menjadi viral atau bisa memamfaatkan viral yang ada dan membuat bridging dengan content marketing kita sehingga memberikan manfaat maksimal buat kita, dan semoga saja 132 Juta Pengguna Internet di Indonesia menggunakan Internet untuk hal yang positi,f baik untuk kemajuan secara pribadi maupun untuk kemajuan NKRI tercinta. Semoga
Bekasi 31 Desember 2016

@Rizal2407 - Masrizal Umar
"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"


Rabu, 28 Desember 2016

Digital Marketing Series – Peranan Masyarakat Dalam Menjadikan Sumatera Barat sebagai Destinasi Halal Terbaik Dunia


Menindaklanjuti tulisan saya sebelumya tentang Marketing Learning Series – Harapan Baru Untuk Pariwisata Halal Sumatera Barat kemarin banyak masukan dan tanggapan dari pembaca tentang peran apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu stakeholder dalam menyukseskan atau menjadikan Sumatera Barat sebagai Destinasi Halal Terbaik Dunia.
Mungkin sebelum kita membicarakan peranan yang bisa diambil oleh masyarakat baik yang ada di kampung atau anak nagari maupun yang ada diperantauan yang ingin sekali melihat Sumatera Barat atau Ranah Minangkabau menjadi Destinasi Halal Terbaik di Dunia yang bisa memberikan manfaat untuk kemajuan perekonomian Anak Nagari dan bisa membuka lapangan atau kesempatan kerja dibanyak sektor, kami ingin mengkritisi sedikit mental dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dulu kita kenal dengan Para Pejabat dan PNS dilingkungan Pemerintahan Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Hal ini perlu kami sampai jangan sampai nantinya para stakeholder khususnya masyarakat baik yang dikampung maupun diperantauan sudah sungguh ingin memajukan Pariwisata Halal di Sumbar tetapi para pejabat dan team tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai ASN yang sudah diberi Amanah dan “kesempatan” untuk memberikan pelayanan serta inisiatif terbaik untuk kemajuan Pariwisata di daerah kerja mereka masing-masing.
Ada pengalaman atau kisah nyata yang penulis alami sendiri dalam rangka atau usaha membantu memajukan Dunia Pariwisata di Sumatera Barat khususnya waktu Itu Salah satu Kota dan Kabupaten yang ada di Sumatera Barat (Penulis tidak menyebutkan Kota dan Kabupaten untuk menghormati mereka yang masih menjabat posisi yang sama sampai hari ini). Waktu itu sekitar bulan Mei 2016 Penulis berkesempatan untuk memberikan sharing best practices tentang Digital Marketing dan Branding di 2 Kabupaten dan 1 Kotamadya, dan Alhamdulillah di Ikuti oleh Pimpinan SKPD dan Teamnya dan Insha Allah bisa memberikan Insight tentang Digital Marketing dan Branding serta Digital Learning dan Knowledge Management. Sebagai tindak lanjutnya penulis juga berinisiatif untuk membuatkan semacam  YouTube Channel untuk promosi Potensi Wisata dan Investasi di masing-masing Kabupaten dan Kota termasuk Provinsi Sumatera Barat. (Note: Alhamdulillah sejak Agustus 2016 Semua Kabupaten dan Kota serta Provinsi sudah siap YouTube Channelnya).
Pertanyaan berikutnya tentu kita bicara Update Content dari Channel yang sudah dibuat dan dalam hal ini penulis berinisiatif menghubungi beberapa orang teman yang kebetulan sudah menjadi BOD di Salah Satu BUMN yang ada di Sumatera Barat dan dalam diskusi tersebut sudah ada komitment dari management untuk membantu mempromosikan Potensi Pariwisata dan Investasi di Sumetera Barat dan untuk Pilot Project akan dibuat di Satu Kota dan Satu Kabupaten yang ada di Sumatera Barat, dan secara prinsip Management BUMN tersebut untuk membantu membuatkan content Marketing berbentuk Video Promosi berkualitas Premium atau 4K/HD dan secara teknis layak tayang atau menjadi TVC. Untuk nilai nominal dibudget-kan sekitar 50 Juta Rupiah untuk masing-masing Kota dan Kabupaten. Saya secara pribadi tentu senang sekali mendapat dukungan dari CSR BUMN tersebut dan secara personal memberi tahu kepada Bapak Bupati dan Walikota dan beliau memberikan Disposisi untuk Menhubungi Kepala Dinas Pariwisata masing-masing, untuk segera mem-follow up tawaran kerjasama dari BUMN tersebut dan mereka atau pihak Management hanya minta semacam surat permohonan kerjasama yang sebaiknya ditandatangi oleh Bupati/Walikota atau minimal Sekretaris Daerah.

Singkat cerita para pejabat terkait sudah kami hubungi dan menyampaiakan niat baik dari BUMN tersebut untuk menjadi Sponsor pembuatan Video Promosi Pariwisata dan Investasi didaerah tersebut, termasuk Contact Person bahkan sampai kami berikan Mobile Number (HP/WA) dari Direksi yang bisa memberikan keputusan atau decission, tetapi apa yang terjadi sampai tulisan ini kami buat belum ada follow up, bahkan ada yang lebih lucu statement dari salah satu staf Dinas Pariwisata/Pemda untuk meminta saya membuatkan suratnya atau contoh proposalnya, hal ini membuat saya jadi termenung, memangnya selama ini mereka tidak pernah bisa membuat surat tawaran atau permohonan kerjasama?.
Itulah Gambaran dan MindSet dari daripada ASN kita, dan saya kadang berfikir mungkin (semoga saja asumsi saya ini salah) karena ini kerjasama dengan CSR BUMN sehingga tidak ada uang lelahnya (komisi-nya) dan ini tentu berbeda dengan kegiatan yang didanai oleh APBN atau APBD tentu akan lain ceritanya apalagi kalau supplier atau rekanan mereka yang menentukan kita sudah tahulah ceritanya. Semoga saja sekarang dengan adanya program “Revolusi Mental” atau dengan dorongan dari Walikota dan Bupatinya mental mereka bisa berubah, atau jangan-jangan dulunya mereka masuk jadi PNS bukan melalui Proses yang seharusnya tetapi melalui proses KKN (semoga aggapan ini salah) kenapa hal ini menjadi pikiran saya karena kalau seseorang masuk atau bekerja dengan proses yang benar tentu dia akan sungguh untuk menjalankan amanah atau kesempatan yang sudah dia peroleh sebagai aparatur negara yang dibayar dari Pajak dari Rakyat.
Semoga saja tulisan ini menjadi masukan bagi para ASN khususnya yang menangani bidang Pariwisata baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, sehingga nantinya kalau masyarakat melihat aparatnya sudah sungguh-sungguh bekerja tentu dengan senang hati atau secara sukarela akan membantu menyukseskan program yang sudah digulirkan oleh Pemerintah baik untuk Provinsi/Kabupaten/Kota maupun secara Nasional dari Kementrian Pariwisata dan kementrian terkait misalnya Kementrian Koperasi dan UKKM – Kementrian Desa dan Tranmigrasi serta Kominfo misalnya.
Terus apa yang bisa segera bisa dilakukan oleh Pemda Sumatera Barat khususnya Dinas Pariwisata,menurut hemat saya ada beberapa langkah atau beberapa hal:

1.                  Menyamakan persepsi para Stake Holder Pelaku Pariwisata di Sumatera Barat terutama tentu dengan Pak Gubernur dengan Jajaran OPD-nya serta DPRD, kemudian dengan seluruh Bupati dan Walikota serta Jajaran OPD-nya khususnya para kepala Dinas Pariwisata di masing-masing wilayah, kemudia tentu dengan para pelaku Industri Pariwisata sendiri misalnya ASATA, ASITA, PHRI dan Asosiasi Lainnya seperti Pemandu Pariwisata dan Agent Travel atau Rental Mobil  dan lainnya termasuk mungkin juga dengan Para Organisasi Para Perantu Minang yang juga bisa menjadi motor penggerak untuk  wisatawan lokal atau wisman misalnya. Hal ini penting dilakukan misalnya perlu menjelas apa itu beda Wisata Halal dengan Wisata Konvesional, apa yang harus dilakukan oleh masing-masing stake holder dan yang terakhir tentu adalah meng-edukasi bersama-sama masyarakat kita untuk memiliki kesadaran bersama pentingnya Pariwisata menjadi Lokomotif perekononomian Sumatera Barat khususnya.  Hal ini sangat penting dilakukan karena kita masih sering mendengar para pelaku atau tuan rumah Pariwisata di Destinasi utama masih belum bisa memberikan pelayanan tebaik kepada para tamu atau turis yang datang ke Sumatera Barat. Bahkan masih sering kita dengan para pemilik rumah makan “main pakuak’’ atau para pemilik travel atau mobil sewaan, demikinan juga hal lain ynag sederhana misalnya tarif parkir yang jauh lebih mahal dari Mal di Jakarta, ini misalnya kasus perparkiran di Kota Bukit Tinggi yang sempat jadi Viral di Medsos, dan Alhamdulillah Bapak Walikota yang baru (Bapak Ramlan Nurmatias) cepat tanggap dan sekarang sudah mulai tertata dengan baik.
2.                  Menjalin Kerjasama dan Komunikasi yang baik dengan Kementrian Pariwisata serta Instansi Terkait dengan kemajuan Pariwisata di Sumbar misalnya dengan Kementrian PUPR dan Bappenas serta Kementrian Keuangan dan Kementrian Perhubungan, dan Kominfo misalnya karena Instansi ini sangat memegang peranan penting dalam kemajuan atau penyediaan fasilitas atau Infrastruktur pendukung pariwisata di Sumbar mulai dari Fasilitas Jalan – Jembatan serta Fasilitas di Destinasi Wisata, Pelabuhan Udara, Laut serta Terminal serta jangan lupa Fasilitas Jaringan Komuninasi khususnya Jaringan Telepon dan Internet dan Data. Selain itu tidak ada salahnya menjalin kerjasama dengan Perusahaan besar khususnya BUMN seperti Semen Indonesia Group – Pupuk Indonesia Group – Telkom Group – Bank Nasional serta beberapa kelompok usaha lainnya untuk bisa menggunakan CSR mereka untuk mendukung kemajuan Pariwisata di Sumatera Barat.
3.                  Membenahi Infrastruktur dan Fasilitas Umum di Destinasi Utama Pariwisata yang paling utama misalanya Peta Petunjuk Lokasi, Fasilitas Sanitasi (MCK dll), Fasilitas Parkir serta tentunya meng-edukasi para pelaku usaha wisata yang ada mulai dari Akomodasi dan Rumah Makan/Restoran serta Fasilitas pendukung lainnya. Contoh yang paling gampang misalnya mewajibkan setiap Restoran dan Rumah Makan membuat daftar harga makanan serta jasa lainnya. Sehingga tidak ada lagi kita dengan istilah “kena pakuak” misalnya.
4.                  Memanfaatkan Dunia Digital dan Internet misalnyan untuk alat atau sarana memajukan Pariwisata di Sumbar mulai dari alat untuk memasarkan atau yang kita kenal dengan Digital Marketing serta yang jauh lebih penting untuk membangun atau meng-edukasi untuk sadar wisata dan bisa menjadi agent kemajuan pariwisata di Sumatera Barat misalanya dengan secara aktif mem-promosikan Pariwisata dengan aktif melakukan Like dan Share di FB atau Re-Tweet di Twitter atau Like/Love di Instagram misalnya. Dan seperti yang kita lihat sekarang yang lagi tayang yaitu Iklan Google (www.google.co.id) tentang Liburan yaitu melakukan Tagging destinasi wisata dan memberikan evaluasi atau penilaian dan posting foto/dokumentasi di Destinasi wisata yang dikunjungi, hal ini cukup membantu. Selain itu, dari Pemerintah sendiri juga bisa meng-edukasi masyarakat untuk melakukan Tagging Destinasi dan Fasilitas Pariwisata termasuk Hotel dan Restaurant serta HomeStay misalnya di Google Maps dan Paranomio misalnya. Sehingga kalau orang menjadi Destinasi Wisata mendapat informasi selenkap mungkin.


Penulis ingin membawas hal Nomor 1 dan 4 yaitu Peranan daripada stakeholder khususnya masyarakat dan penggunaan Digital Marketing untuk memajukan Dunia Pariwisata khususnya dalam program menjadi Sumatera Barat sebagai Destinasi Halal Terbaik di Dunia.
Sekarang kalau kita lihat saja dulu PNS yang ada di Sumatera Barat (2014) sebanyak 139.020 Orang  (Source : https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1163) dan kalau dikalikan dengan rata2 2 Anggota Keluarga menjadi sekitar 417.060 Orang. Bayangkan saja kalau 50% Aktif menggunakan Medsos seperti Facebook – Instagram atau Twitter dan suka nonton YouTube misalnya berarti ada sekita 200 Ribu Orang yang akan like and Share di FB atau misalnya ada 50 Ribu pengguna Instagram dan Twitter, maka setiap hari postingan tentang Pariwisata yang dimuat di Fan Pages atau di Tweet di Twitter akan menjadi Tending Topics minimal Indonesia bahkan dunia demikian juga halnya dengan Video Promosi di YouTube atau Snapchat atau video yang ada di Facebook. Bisa kita bayangkan itu baru dari unsur PNS, belum dari komunitas Alumni semisal UNAND-UNP-BungHatta dan Universitas lainnya yang ada di Sumatera Barat demikian juga halnya dengan Komunitas Alumni SMA yang ada di Sumatera Barat seperti SMA 1 Bukittinggi – IASMA SMA 1 Padang – SMA 2 Padand – IKASMANTRI SMA 3 Padang dan banyak lainnya. Belum lagi komunitas para perantau semisal Sulit Air Sepakat- Gonjong Limo – PKDP dll, bahka semisal Group Orang Minang di Facebook semisal Bakumpua Urang Minang member FB Groupnya sudah mencapai Lebih dari 100 Ribu (https://www.facebook.com/groups/337712489753290/) demikian juga dengan Demokrasi Ala Minangkabau sudah lebih dari 200 Ribu peserta.

Itulah sekilas gambaran besarnya potensi dari Masyarakat untuk membantu menyukseskan Promosi Potensi Pariwisata Halal serta Potensi Investasi serta Ekonomi lainnya di Ranah Minang.
Semoga gambaran ini menjadi motivasi buat kita semua untuk membantu menyukseskan program Wisata Halal di Sumatera Barat termasuk Kulinernya, sehingga bisa memberi manfaat maksimal untuk seluruh stakeholder terutama masyarakat atau anak nagari yang ada di ranah minang. Semoga...

Bekasi 29 Desember 2016

@Rizal2407 - Masrizal Umar


"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"

Digital Learning Series – Belajar dari Pembunuhan Pulomas, Kapolri Dorong Digital Security


 Source : Kompas TV

“Rabu 28 Desember 2016 Sore tadi sekitar pukul 15.30 WIB, Tim Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengamankan dua pelaku pembunuhan keluarga Dodi Triono di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Kedua pelaku bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Polisi bahkan harus menembak keduanya karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Ramlan meregang nyawa karena timah panas polisi” Itulah Kutipan berita di detik.com 28/12/16 yang berhubungan dengan Penankapan Pelaku Perampokan dan Pembunuhan sadis di Pulomas yang mengakibat korban meninggal 6 orang dan korban luka berat 5 orang dari Keluarga Bapak Alm Dodi Triono seorang Arsitek Senior Alumni UI dan Pengusaha Property yang beralamat di Pulomas.

Perampokan yang diikuti oleh Pembunuhan yang keji ini menjadi Berita Nasional bahkan Internasional dan viral di media sosial karena memang Perampokan ini termasuk sadis dengan menyekap korban sebanyak 11 orang dalam kamar mandi berukuran sempit sehingga menyebabkan sampai 6 dari 11 korban harus meregang nyawa termasuk Alm Bapak Dodi Triono. Terlepas dari motif dan alasan pembunuhan dari Motif Perampokan biasa atau persaingan bisnis bahkan merembet ke Issue Politik, yang perlu kita apresiasi adalah kecepatan Aparat keamanan dalam hal ini kepolisian dalam menangkap pelakunya, hanya berselang lebih kurang 1 hari dari Kejadian.
Bahkan dalam hal ini Bapak Kapolri langsung memberikan apresiasi kepada semua pihak termasuk warga dan para saksi termasuk saksi korban serta yang penting juga adalah adanya rekaman CCTV yang merekam wajah para pelaku perampokan sehingga hal ini memudahkan polisi dalam mengejar para pelaku sehingga dalam waktu kurang dari 2x24 Jam para pelaku sudah berhasil ditangkap. Kita tunggu saja proses hukum selanjutnya.
https://news.detik.com/berita/d-3382817/belajar-dari-pembunuhan-pulomas-kapolri-dorong-digital-security


Hal menarik yang perlu kami cermati adalah statement Pak Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang penerapan Digital Security dalam hal ini khususnya Integrasi CCTV warga maupun gedung-gedung atau bangunan milik swasta akan sangat memudahkan kerja Polri kalau systemnya terintegrasi dengan CCTV System yang dikelola Pemerintah baik Mabes Polri maupun smartcity DKI misalnya.
Menurut Jenderal Tito ada empat macam security atau pengamanan. Yang pertama adalah personal security, yaitu kecilnya angka gangguan kamtibnas umum. Kedua adalah infrastructure security. Ketiga adalah health security, ini terkait kasus makanan palsu atau obat palsu. Lalu yang keempat adalah digital security, termasuk pengamanan dengan CCTV
Untuk itu saya sangat tertarik untuk membahas tentang Digital Security Concept yang disampaikan oleh Pak Kapolri diatas. Kenapa ini penting kita bahas karena sekarang kita sudah masuk ke era digital yang sekarang sudah berada di Era 4G menuju ke 5G dan pemerintah kita juga sedang menggalakkan pembangunan jaringan Internet sebagai pendukung era Digital yaitu Project Palapa Ring misalnya. Demikian juga di Indonesia sekarang pengguna Internet sudah hampir mendekati angka 90 Juta demikian juga halnya dengan smartphone user mendekati angka 70 juta misalnya dan sekarang kita sudah biasa juga menggunakan aplikasi cashless dan transaksi digital lainnya. Hal yang paling mudah sekarang kira rasakan rasanya belum gaul kalau belum punya Smartphone dan sekarang rasanya kurang afdol kalau belum 4G misalnya demikian juga untuk rumah tangga belum keren kalau belum punya jaringan Broadband dirumahnya apakah itu IndiHome – FirsMedia – MyRepublic – Biznet – MNC Play dll. Terus apa hubungannya dengan Digital Security seperti yang dijelaskan dengan Pak Kapolri tadi tentang Digital Security?. Tentu ada sekali hubungannya, sekarang selain Jaringan Internet diatas banyak juga masyarakat atau instansi yang melakukan pemasangan CCTV ditempat fasilitas umum baik Mall – Perkantoran  - Jalan Protocol bahkan termasuk Toko/Ruko serta beberapa cluster perumahan dan Rukun Warga dan Rukun tetangga sudah banyak juga yang memasang CCTV (Closed Circuit Television) System bahkan sudah banyak yang terintegrasi dengan layanan Mobile Phone seperti yang ditawarkan oleh Telkom Group atau Samsung System misalnya, dimana seorang Karyawan bisa secara online memonitor kejadian di rumahnya hanya dari smartphone-nya.
Pertanyaan berikutnya apa yang bisa kira lakukan agar system CCTV yang kita punya bisa lebih bermafaat untuk keamanan dan ketertiban tentu sangat disarankan sekarang adalah CCTV yang terhubung dengan Cloud Services artinya hasil recordingnya tidah hanya disimpan di Stand Alone PC atau Server tetapi live connected dengan Cloud System seperti sekarang banyak ditawarkan oleh security company termasuk ICT company sehingga kalau ada penjahat mengetahui adanya rekaman CCTV tidak bisa memusnahkan hasil rekaman karena semua ada di Cloud System yang servernya bisa saja berada entah dimana bisa di Indonesia bisa saja di India atau USA. Akan lebih baik juga kalau ada Guideline atau SOP yang jelas bagaimana mengintegrasikan dengan system yang dimiliki oleh Polri dan Smartcity misalnya tentu akan memberikan manfaat maksimal sehingga CCTV bisa jadi alat untuk mencegah terjadinya kejahatan karena sebelum ada kejadian bisa dicegah atau yang sifatnya prefentif atau kalau sudah ada kejadian bisa menjadi alat bantu untuk menyelidiki terjadinya suatu kejahatan karena CCTV yang terintegrasi mulai dari Jalan Raya termasuk jalan TOL misalnya karena sekarang kalau kita lihat disetiap pintu tol sudah dilengkapi dengan CCTV demikian juga dengan Parking Sytem yang ada.
Ini semua ini memang tidak mudah butuh infrastruktur serta keahlian yang mumpuni terutama tentu dari Pihak Polri, pihak pengelola gedung, smart city system, security company/provider dan tentu dari ICT Company sendiri sebagai penyedia jasa internet dan jaringan. 
Kemudian kalau kita melihat lebih luas lagi misalnya yang berhubungan dengan National Security misalnya atau penanganan teroris misalnya termasuk gangguan keamanan lainnya termasuk sekarang issue makar yang juga lagi ramai, Digital Teknologi juga bisa digunakan bahkan kalau kita benchmark ke Negara Lain yang sudah lebih maju misalnya seperti USA atau Jepang dan Singapore misalnya National Security mereka sudah terintegrasi juga dengan system yang lainnya misalnya kalai di kita e-KTP atau Single Identification Number lainnya, Imigration System serta tentu Database kepolisian dan intelligent mereka seperti CIA dan NSI misalnya. Sekarang Big Data Analytics juga sudah banyak digunakan untuk National Security System termasuk dalam Intelligent System serta Untuk Anti-Teror misalnya seperti yang dijelaskan dalam Buku Application of Big Data for National Security oleh Akhgar   &    Saathoff   &    Arabnia   &    Hill   &    Staniforth   &    Bayerl, yang pertama kali diterbitkan tahun 2015 oleh   Butterworth-Heinemann. Buku ini banyak bercerita tentang:
·         Mengkontekstualisasikan konsep Big Data dan bagaimana kaitannya dengan keamanan nasional dan deteksi kejahatan dan pencegahan
·         Menyajikan pendekatan strategis untuk desain, adopsi, dan penyebaran teknologi Big Data dalam mencegah terorisme dan mengurangi kejahatan
·         Mencakup serangkaian studi kasus dan skenario untuk menunjukkan penerapan Big Data dalam konteks keamanan nasional
·         Menunjukkan arah masa depan untuk Big Data sebagai enabler dari pencegahan kejahatan canggih dan deteksinya.


Mungkin buku ini perlu dibaca oleh Para anggota DPR dan Pejabat di Mabes Polri dan Badan Intelligent Nasional sehingga nantinya dengan Teknologi Digital khususnya dengan Big Data Analytics misalnya dan didukung oleh Digital Security System lainnya termasuk dalam hal ini validasi data yang ada di e-KTP misalnya tentu akan memudahkan dalam pencegahan terjadi kejahatan termasuk terorism serta makar misalnya sehingga sebelum kejadian bisa dicegah.
Kita berharap semoga apa yang telah disampaikan oleh Bapak Kapolri akan menjadi kebijakan secara nasional dan sejalan dengan reformasi di Tubuh Polri dan tentu perlu didukung dengan UU atau aturan yang jelas sehingga semua warga negara bisa terlindungi hak-haknya dan disisi lain bisa memberi rasa aman kepada kita sebagai warga negara. Semoga..

Bekasi 29 Desember 2016

@Rizal2407 - Masrizal Umar


"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"