Selasa, 06 Desember 2016

Digital Learning Series – Peranan Orang Tua untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kompetensi Anak di Era Digital





Sebelumnya kami telah membahas tentang Peranan Internet dan Broadband/4G untuk Kemajuan Pendidikan Nasional (PISA Score), dan ini banyak mendapat tanggapan yang cukup positif terutama dari para orang tua yang menanyakan tentang dua hal yaitu kekwatiran mereka tentang bahaya Internet terhadap anak-anaknya kemudian yang keduanya apa peran orang tua untuk membantu pengetahuan dan kompetensi anaknya di era internet atau kita sebut dengan era digital sekarang.
Dari dua pertanyaan diatas ada yang perlu penulis jelaskan sebelum kita bicara peranan orang tua dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi anak di zaman sekarang, yaitu tentang apa beda antara Pengetahuan (Knowledge)  dan Kompetensi (Competency)?.
http://www.kompasiana.com/rizal2407/

Pengetahuan adalah bagian dari Kompetensi karena Kompetensi itu adalah gabungan dari Pengetahuan  (Knowledge) – Ketrampilan (Skill) – dan Perilaku (Attitude) atau untuk memudahkan dalam mengingatkan kita sering singkat menjadi ASK – Attitude – Skill – Knowledge. Kenapa ini perlu jelaskan dahulu karena sering kita temua ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang boleh dikategorikan pintar atau jenius mungkin tetapi mempunya Attitude yang kurang baik atau kurang sesuai dalam peranannya dalam sudah team kerja misalnya sudah kekerjasama – mau menang sendiri atau tidak menghargai pendapat orang lain. Sehingga kita sepakat bahwa attiude itu sangat penting dalam membentuk kompetensi seseorang atau misalnya ada orang yang pintar dan punya skill yang banyak tetapi tidak jujur atau malah lebih parah lagi  punya mental koruptif misalnya itu lebih parah lagi.

Sekarang kita sudah jelas ya apa itu Kompetensi dan Pengetahuan sebagian dari komponen dalam membentuk kompetensi seseorang, sekarang dimana peranan orang tua dalam membimbing atau membantu anak-anaknya dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka dalam era digital sekarang. Ada yang perlu kita sadari kita perlu menyiapkan anak-anak  atau generasi penerus kita untuk siap menghadapi persaingan atau kompetisi di zaman 10 tahun atau 20 tahun dari sekarang. Kenapa Kita sepakat bahwa tantangan dan persaingan di saat itu jauh lebih ketat dan bukan hanya dalam negara kita saja tapi sudah antar negara yang ada di dunia.
Kalau kita pernah membaca buku Laris atau best seller yaitu The World is Flat dari Thomas L Friedman seorang penulis dan journalist dari The New York Times

Itu sudah ada versi revisi 3.0, dimana buku ini ditulis tahun 2005, yang terinspirasi waktu dia melakukan kunjugan ke India, disana pada saat itu sangat berkembang bisnis outsourcing “Call Center” dimana perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat, Call Center-nya ada di New Dehli dan beberapa kota lainnya di India seperti Bombay. Disini artinya pekerjaan yang saat itu dalam banyangan dia kerjakan di USA tapi malah dilakukan di India.
Kalau kita tarik ke Era sekarang di Negara Kita bahwa mulai awal tahun 2016 kemarin kita sudah memasuki apa yang kita sebut Masyarakat Ekonomi Asean yaitu Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Dan dibawah ini adalah beberapa dampak positif ata manfaat dari Masyarakat Ekonomi ASEAN itu sendiri.
  1. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mendorong arus investasi dari luar masuk ke dalam negeri yang akan menciptakan multiplier effect dalam berbagai sektor khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi.
  2. Kondisi pasar yang satu (pasar tunggal) membuat kemudahan dalam hal pembentukan joint venture (kerjasama) antara perusahaan-perusahaan diwilayah ASEAN sehingga akses terhadap bahan produksi semakin mudah.
  3. Pasar Asia Tenggara merupakan pasar besar yang begitu potensial dan juga menjanjikan dengan luas wilayah sekitar 4,5 juta kilometer persegi dan jumlah penduduk yang mencapai 600 juta jiwa.
  4. MEA memberikan peluang kepada negara-negara anggota ASEAN dalam hal meningkatkan kecepatan perpindahan sumber daya manusia dan modal yang merupakan dua faktor produksi yang sangat penting.
  5. Khusus untuk bidang teknologi, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini menciptakan adanya transfer teknologi dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yang ada diwilayah Asia Tenggara. Source : www.asean.org

Dari penjelasan diatas salah satu kompetesi yang harus dimiliki oleh  anak kita adalah Bahasa Asing terutama English Proficiency (Bahasa Inggris) kemudian mungkin bahasa arab – mandarin atau jepang misalnya, tapi minimal adalah Bahasa Inggris. Selain The Future of Jobs Employment, Skills and Workforce Strategy for the Fourth Industrial Revolution dari World Economic Forum  http://www3.weforum.org/docs/WEF_Future_of_Jobs.pdf

Disana bisa dilihat beberapa sektor yang cenderung menurun tetapi banyak juga sektor yang makin meningkat misanya bidang Health Care dan ICT serta Financial Services misalnya. Sehingga dengan demikian ada mandatory competency (kompetensi wajib) yang harus dimiliki anak-anak kita yaitu selain bahasa Inggris tadi tentu penguasaan dan pemahaman tentangn Teknologi Informasi atau ICT (Information – Communication – Technology), selain itu juga mulai mempelajari budaya negara lain,karena bisa saja pada saatnya nanti orang tidak aneh bekerja dibanyak negara misalnya sehingga pemahaman dan pengetahuan tentang budaya negara lain menjadi hal penting dalam kesuksesan karir ataupun bisnisnya nanti.

Dari hal itu kita bisa membantu menyiapkan anak-anak dalam menghadapi masa yang akan datang yang perlu kita bangun adalah semangat mereka untuk memiliki mental sebagai pemenang (The Winner) dan Pantang Menyerah dan harus selalu berfikir out of the Box serta seorang pembelajar atau terus mengikuti perkembangan zaman.

Disinilah peranan orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya bagaimana menggunakan Internet dan Gadget secara baik dan benar, jangan hanya karena sayang pada anak cukup dengan membelikan gadget canggih misalnya Smartphone dan Laptop model terbaru dan jaringan Broadband dirumah atau akses 4G terus itu sudah cukup?. Tentu tidak malah itu menjadi membahayakan buat mereka karena jangan-jangan hanya digunakan untuk main games atau kalau laptop yang canggih hanya digunakan untuk main games online atau lebih parah lagi hanya untuk meng-akses konten-konten yang tidak seharusnya mereka bahkan kita orang pun juga tidak boleh mengkaksesnya, yang saya maksud tentu adalah content-content dewasa yang justru malah merusak generasi muda kita. Memang betul banyak orang yang mengatakan bahwa Internet itu Ibarat Pedang yang jika digunakan dengan baik dan benar sangat bermanfaat untuk kita tetapi kalau sembarangan dalam menggunakannya malah sangat membahayakan kita atau generasi kita.

Untuk itu kita sebagai orang tua berikanlah fasilitas diatas sesuai kemampuan kita dan yang lebih penting bantu bimbing mereka dan berikan pengertian kepada mereka dan pilihlah provider yang relatif memberikan kontrol yang ketat terhadap konten-konten dewasa dan bila perlu pasang aplikasi internet sehat, sehingga anak-anak kita banyak memperoleh manfaat dari Internet untuk meningkatkan kompetensi dan knowledge mereka. Semoga
Bekasi 6 Desember 2016
@Rizal - Masrizal Umar
"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar