Beberapa hari yang lalu, Swiss "Das Magazin"
menerbitkan sebuah penyelidikan tentang bagaimana teknologi iklan pribadi di
Facebook dipengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat. Banyak wartawan dari
seluruh dunia telah disebut penyelidikan ini Anda dapat menemukan segala
sesuatu di sana "The Text This Year.": Senjata
universal, teknologi terbaru, dan memata-matai setiap hari pada diri kita
masing-masing.
Sebelum kita membicarakan lebih lanjut kita pahami itu Makhluk Apa itu Big Data Analystics
atau Analisa Data Besar adalah proses
pemeriksaan data set besar untuk mengungkap pola tersembunyi, korelasi yang diketahui,
tren pasar, preferensi pelanggan dan informasi bisnis lainnya yang berguna.
Temuan analitis dapat menyebabkan pemasaran yang lebih efektif, peluang
pendapatan baru, layanan pelanggan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi
operasional, keunggulan kompetitif atas persaingan bisnis dan keuntungan bisnis
lainnya.
Selama ini Big Data
Analysis sudah banyak digunakan oleh pelaku Bisnis terutama untuk Marketing Insight atau Marketing Intelligent
dalam menganalisa pasar dan performance suatu produk di pasar. Kita mungkin
mengenal yang cukup banyak digunakan seperti Essbase dari Oracle misalnya serta
beberapa Software atau Applikasi lainnya baik dari IBM maupun SAP.
Lima tahun belakangan Ini Big Data Analysis semakin populer
sejalan dengan makin popularnya Digital
Marketing dan Branding khususnya untuk Platforms Social Media Application seperti Twitter – Facebook – Instagram –
LinkedIn – Blogging dll, Demikian juga semakin perusahaan IT meluncurkan
Software untuk Big Data Analysis baik yang sifatnya Tailored Made maupun yang
bersifat umum atau bisa dijalankan dengan PC misalnya IBM Watson misalnya yang
sekarang banyak dipakai.
Disamping itu banyak juga developer-developer lokal yang
membuat Aplikasi atau Software untuk Big Data Analytics seperti yang pernah
Penulis Gunakan Katapedia.com , yang
lain yang baru saja Penulis baca
presentasinya yaitu Media Kernel Indonesia,
yang membahas secara detail tentang case Gerakan Bela Islam terutama kejadian
tanggal 4 November 2016, sebelum kejadian – saat kejadian dan setelah kejadian.
Cukup lengkap dan cukup detail dan analisa yang tajam. Demikian juga dibahas oleh Ismail Fahmi PhD selaku presenter
dan Founder dari Media Kernel Indonesia, tentang Middle East Spring terutama kejadian di Mesir misalnya. http://www.slideshare.net/IsmailFahmi3/internet-sosial-media-dan-demokrasi-abad-21
Jadi bisa kita lihat bahwa Big Data Analytics bisa
diaplikasikan untuk banyak hal baik untuk Business
– Politic atau Democracy maupun Fenomena Sosial yang terjadi dalam
masyarakat karena dengan Big Data Analystic kita meng-captured semua
pembicaraan di Dunia Digital atau Internet. Baik yang sifatnya positif maupun
negatif. Sumber data bisa dari para Netizen – para Influencer atau Tokoh
Masyarakat atau para Netizen pada umumnya. Kita bisa menganalisa polarisasi
setiap statement yang muncul di medsos terutama Twitter dan Facebook yang
memang sangat populer atau banyak penggunanya baik di Indonesia maupun dunia.
https://www.youtube.com/watch?v=BU2mvB_4MO0
Kembali dengan judul diatas kita bisa simpulkan bahwa Big
Data Analytic menjadi Tools yang sangat penting untuk menilai performance
Program Digital Marketing dan Branding yang kita lakukan, apakah menjadi bahan
perbincangan atau cuma lewat begitu saja atau tidak ada engagement dengan
Pelanggan kita atau kita bisa juga melihat trend pembicaraan para Netizen
tentang product/Brand maupun Perusahaan Kita (Brand Image). Semisal kasus
kemarin yang rame salah satu Merk Roti terkenal di Indonesia yang awalnya
mempunya persepsi Positif tetapi karena direspon dengan jawaban yang kurang pas
atau multitafsir malah menjadi trend yang negatif bahkan menjadi Viral dan
Trending Topics bahkan sampai pada tahapan himbauan untuk boikot terhadap
produk tersebut dan bahka nilai sahamnya turun cukup signifikan.
Kalaulah lah saja Perusahaan sudah menjalankan Aplikasi Big
Data Analysis munkin kejadian Boikot dan Mention Negatif lainnya tidak akan
terjadi atau kalaupun terjadi bisa di-manage
atau diantisipasi dengan cepat. Tetapi apa yang mau dikata nasi sudah jadi bubur,
Klarifikasi dari Management malah menjadi Kick Back dan Set Back yang
mengancurkan leburkan Brand dan Image Perusahaan. Bahkan Para Netizen jadi
kreatif dan memajang Foto dari Major Owner-nya dari Perusahaan tersebut
sehingga makin ramai pemberitaannya.
Itulah sekelumit contoh dari peranan dan manfaat dari Big
Data Analytics dan nanti pada kesempatan berikutnya kami ingin membahas lebih
jauh sehingga kita maklum kalau sekarang Big Data Profesional atau sering
disebut Big Data Scientist atau Big Data Analist banyak dicari atau profesi
yang lagi popular, serta sekarang banyak Universitas di USA dan belahan dunia
lainnya memasukkan materi Big Data Analytics, bahkan beberapa Universitas di
USA sudah mulai membuka Sub Program Study mereka dan memang pasar lagi
membutuhkan banyak Big Data Analist/Scientist baru. Nanti Insha Allah kami akan
bahas lebih detail. Semoga Bermanfaat.
Wassalam
Bekasi 11 Desember 2016
@Rizal
- Masrizal Umar
"Janganlah Berfikir Menjadi Orang Sukses Tapi
Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar