Sebelum kita mendiskusikan lebih jauh tentang peranan penting
Internet atau sering disebut juga era digital untuk
memasarkan dan memajukan pariwisata Indonesia. Ada baiknya kita lihat atau buka dulu link
berikut:
3. Wonderful Indonesia: The Journey to a
Wonderful World : https://www.youtube.com/watch?v=TT8J3wUX_YY
Kita bersyukur semenjak dua tahun lalu Promosi Pariwisata
Indonesia di dunia Internasional Meningkat dengan Pesat bahkan untuk Tagline
Wonderful Indonesia sudah mengalahan Amazing Thailand dan Truly Asia-nya
Malaysia. Hal ini perlu kita apresiasi, Disampin itu Kebijakan menambah daftar
negara yang bebas Visa juga ikut mendorong
jumlah wisatawan mancanegara datang ke Indonesia terutama dari China dan
Negara Eropa Timur seperti Rusia Misalnya dan negara Midle East, walaupun langkah-langkah indonesia
membebaskan Visa Kunjungan Pariwisata ke Indonesia ini juga tidak lepas dari
kritikan bahkan cenderung fitnah bahwa target kunjungan 10 Juta Wisatawan China
di tahun 2020 diplintir menjadi jumlah Imigran atau Tenaga Kerja dari China.
Wilayah atau Destinasi yang sangat merasakan manfaat langkah-langkah promosi
Pariwisata ini adalah terutama Daerah Banyuwangi – Manado – Lombok dan Sumatera
Barat khususnya Solok Selatan dengan Seribu Rumah Gadang-nya dan Mandeh.
Kita Juga baru saja mendapat kabar gembira bahwa Indonesi
berhasil memenangkan 12 Kategory Wisata
Halal Dunia yang diselenggarakan di Dubai, Indonesia Raih 12 Penghargaan
Bergengsi di Ajang The World Halal Tourism Awards 2016 , Diharapkan Keberhasilan
Indonesia meraih 12 penghargaan dari 16 kategori diharapkan bisa meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Kategory yang berhasil
dimenangkan adalah sebagai berikut :
1. World’s Best Airline for Halal Travellers (Garuda
Indonesia)
2. World’s Best Airport for Halal Travellers (Sultan Iskandar
Muda Internasional Airport, Aceh)
3. World’s Best Family Friendly Hotel (The Rhadana Kuta,
Bali)
4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel (The Trans
Luxury Bandung)
5. World’s Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort and
Villas)
6. World’s Best Halal Tour Operator (ERO Tours Sumatera
Barat)
7. World’s Best Halal Travel Website
(www.wonderfullomboksumbawa.com)
8. World’s Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Valley
Region, Nusa Tenggara Barat)
9. World’s Best Hajj & Umrah Operator (ESQ Tours and
Travel)
10. World’s Best Halal Destination (Sumatera Barat)
11. World’s Best Halal Culinary (Sumatera Barat)
12. World’s Best Halal Cultural Destination (Aceh)
Dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan
mancanegara setiap tahun—hingga mencapai angka 20 juta turis pada 2019,
tentunya kemenangan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendatangkan para
wisatawan mancanegara ke Tanah Air. Selamat Indonesia!
Tentu kita tidak cukup berpuas diri dengan naiknya jumlah
kunjungan wisatawan ke Indonesia yang mencapai hampir Double Digit setiap
tahunnya bahkan 3 Bulan terakhir rata-rata sudah lebih dari 1 Juta kunjungan
Wisatawan di Indonesia tiap bulannya dan Negara asal yang tinggi peningkatan
adalah China serta daerah yang paling tinggi pertumbuhannya adalah Manado atau
Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok.
Kita Jangan cepat berpuas diri dulu karena berdasarkan report
The Travel & Tourism Competitiveness Index Ranking 2015 Ranking Indonesia masih kalah jauh dari
Singapore 11- Malaysia 25 – Thailand 35
sementara Indonesia masih di tangga 50. Banyak hal masih perlu kita lakukan
Seperti yang dijelaskan dalam Appendix A dalam laporan itu ada 14 Parameter
yang menjadi penilaian dan dikelompokan menjadi 4 yaitu Enabling Environment – T&T Policy – Infrastucture dan Natural dan
Cultural Resources . A) Enabling Environment, composed of five pillars: 1. Business
Environment, 2. Safety and Security, 3. Health and Hygiene, 4.Human Resources
and Labour Market, 5. ICT Readiness; B) T&T Policy and Enabling Conditions,
composed of four pillars: 6. Prioritization of Travel & Tourism, 7.
International Openness, 8. Price Competitiveness, 9. Environmental
sustainability; C) Infrastructure,
composed of three pillars: 10. Air Transport Infrastructure, 11. Ground and
Port Infrastructure, 12. Tourist Service Infrastructure; and D) Natural and Cultural Resources (2
pillars): 13. Natural Resources and 14. Cultural Resources and Business Travel.
Kita perlu apresiasi langkah-langkah dan upaya – upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah bahkan Presiden Jokowi menargetkan tahun 2018 Tourism
akan akan menjadi Core Business Indonesia
selain dari Perikanan dan Kelautan. Demikia juga dengan Menteri
Pariwisata Bapak Arief A Yahya http://www.kemenpar.go.id/ sangat yakin
dengan resep 3 C –nya yakni calibration, confidence, dan credibility.
Nah sekarang apa yang bisa kita lakukan sebagai anak bangsa
tentu yang paling mudah melakukan atau mendukung promosi serta potensi object
wisata di Indonesia cara yang paling muda tentu melakuakan Like and Share di FB kita
misalnya atau Like and Share di YouTube
kita demikian juga dengan Twitter tentu dengan Re-Tweeted dan bila perlu kita tagging objek Foto kita yang menarik
ke GoogleMaps atau Paranomio
di Google Platform.
Kita tahu Objek wisata Baru seperti Bukit Kedaton di Bandung
atau Mandeh dan Seribu Rumah Gadang bisa heboh karena jasa Medsos dan Dunia
Digital. Hal lainnya perlu kita lakukan tentu menjaga kebersihan di
tempat-tempat obyek wisata kita kunjungi dan selanjutnya tentu senantiasa ramah
terhadap wisatawan yang datang ke negara kita semoga memberikan kesan yang baik
dan menjadi Word of Mouth sampai ke negara asalnya sehigga terjadi Repeat Visit
dan Pariwisata Indonesia makin dan sudah tentu akan menjadi Gerbong
perekonomian bangsa kita yang baru dan tangguh. Semoga ...
Bekasi 8 Desember 2016
@Rizal2407
- Masrizal Umar
PT Sintola Solusindo Dinamika https://www.youtube.com/channel/UCfvtOZg5qMAJGPwk1xT03yw
"Janganlah Berfikir Menjadi
Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar